Silikon: Hara Penting pada Sistem Produksi Padi release_zemun7m7kbhf3jb7msfm7pjddy

by Makarim Silikon, Hara Penting, Tanaman Padi, Peneliti Balai, Besar Penelitian, Tanaman Padi, A Makarim, E Suhartatik, Dan Kartohardjono

Released as a article-journal .

Abstract

Ringkasan Silikon (Si) banyak terkandung pada tanaman graminae, seperti padi, jagung, dan tebu, terutama di permukaan daun, batang, dan gabah (padi). Tanaman kahat Si menyebabkan ketiga organ tanaman di atas kurang terlindungi oleh lapisan silikat yang kuat, akibatnya: (1) daun tanaman lemah terkulai, tidak efektif menangkap sinar matahari, sehingga produktivitas tanaman rendah/tidak optimal; (2) penguapan air dari permukaan daun dan batang tanaman dipercepat, sehingga tanaman mudah layu atau peka terhadap kekeringan; (3) daun dan batang menjadi peka terhadap serangan penyakit dan hama; (4) tanaman mudah rebah; dan (5) kualitas gabah (padi) berkurang karena mudah terkena hama dan penyakit. Akibatnya, hasil optimal tanaman tidak tercapai, kestabilan hasil rendah (fluktuatif) dan mutu produk rendah. Penggunaan kembali Si yang dahulu selalu diperhatikan pada budi daya padi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, hampir dapat dipastikan akan meningkatkan produktivitas, kestabilan dan kualitas hasil padi. Memopulerkan kembali penggunaan pupuk silikat pada tanaman padi saat ini sangat tepat, seiring dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi nasional sebesar 5%, dimana pemanfaatan lahan-lahan suboptimal, lahan-lahan endemik hama dan penyakit, serta lahan optimal dengan penggunaan pupuk N dosis tinggi semakin meluas dan intensif. Lahan-lahan tersebut me-merlukan tambahan silikat. K ebutuhan pangan, khususnya beras, terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, sedangkan usaha diversifikasi pangan berjalan sangat lambat. Peningkatan produksi padi nasional tetap menjadi prioritas pemerintah, karena beras selain sebagai makanan pokok penduduk Indonesia, juga sebagai barang ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, perluasan areal panen dan peningkatan produktivitas padi menjadi suatu keharusan guna memenuhi kebutuhan di atas. Dalam upaya perluasan areal tanam padi, lahan-lahan suboptimal seperti lahan kering, lahan sawah tadah hujan dan lahan rawa pasang surut (termasuk lahan gambut) dengan berbagai kendala biotik (hama dan penyakit) serta abiotik (kekeringan dan kesuburan rendah) akan turut dimanfaatkan guna mencukupi kebutuhan produksi nasional. Pada lahan-lahan semacam ini, tanaman padi perlu memiliki kandungan silikat yang cukup agar tanaman
In text/plain format

Archived Files and Locations

application/pdf  64.4 kB
file_ujb64onw7zb4hbtgygm5wre27y
web.archive.org (webarchive)
ejurnal.litbang.pertanian.go.id (web)
Read Archived PDF
Preserved and Accessible
Type  article-journal
Stage   unknown
Work Entity
access all versions, variants, and formats of this works (eg, pre-prints)
Catalog Record
Revision: 0b0e54a8-91bf-4d0f-b93e-8e15d3f8572e
API URL: JSON