Kualitas Karbon Aktif Kulit Pisang Kepok Menggunakan Aktivator Kimia dengan Variasi Konsentrasi dan Waktu Aktivasi release_xow2d4xwqrc5zhfrt7h2ouqooq

by Khalimatus Sa'diyah, Cucuk Evi Lusiani

Published in Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan by Politeknik Negeri Malang.

2022  

Abstract

Buah pisang adalah sumber pangan yang banyak dikonsumsi karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Bagian lain dari buah pisang yaitu bagian kulit dapat dimanfaatkan sebagai karbon aktif karena mengandung selulosa sebesar 14,4%. Karbon aktif dari kulit pisang khususnya Pisang Kepok (Musa acuminate L.) dapat digunakan sebagai zat penyerap bahan pencemar dan logam berat dari limbah industri. Pemanfaatan kulit pisang sebagai karbon aktif ini diharapkan dapat menjadi alternatif dari solusi pengolahan limbah padat organik sebagai zat penyerap logam berat dari limbah industri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari karbon aktif dengan bahan baku kulit Pisang Kepok setelah diaktifkan menggunakan larutan basa dan asam. Karbon aktif dibuat dari kulit Pisang Kepok yang diaktivasi menggunakan aktivator basa kuat (NaOH) dan asam kuat (H2SO4) dengan konsentrasi 0,5 dan 1 N selama waktu aktivasi 1, 3, dan 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivator basa menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi aktivator 0,5 N selama waktu aktivasi 1 jam dapat menghasilkan karbon aktif dengan karakteristik yang sesuai dengan SII No. 0258-88. Karbon aktif yang dihasilkan dari kulit Pisang Kepok pada kondisi tersebut mampuf menurunkan kandungan logam Nikel pada larutan NiSO4 sampai 100%. Karbon aktif yang dihasilkan pada konsentrasi rendah dan waktu aktivasi yang singkat dapat mengurangi biaya produksi.Because of their high carbohydrate content, bananas are a popular food source. The skin of a banana can be used as activated carbon because it contains 14.4 percent cellulose. Activated carbon from banana peels, specifically Pisang Kepok (Musa acuminate L.), can be used as an adsorbent for pollutants and heavy metals emitted by industrial waste. The use of banana peels as activated carbon as a heavy metal absorbent from industrial waste is expected to be an alternative solution for treating organic solid waste. The purpose of this research is to ensure that the quality of activated carbon made from banana (Musa acuminate L.) peel after it's been activated with alkaline and acid solutions. Activated carbon is generated from banana (Musa acuminate L.) peel that has been activated with 0.5 and 1 N concentrations of strong base activator (NaOH) and strong acid activator (H2SO4) over activation times of 1, 3, and 5 hours. The results indicate that an alkaline activator using NaOH solution with an activator concentration of 0.5 N for 1 hour can produce activated carbon with SII No. 0258-88-compliant properties. Under these conditions, activated carbon derived from banana (Musa acuminate L.) peel was able to reduce the nickel concentration in the NiSO4 solution by up to 100 %. Using activated carbon with low concentrations and short activation durations can minimize costs of production.
In application/xml+jats format

Archived Files and Locations

application/pdf  303.8 kB
file_oay7htxtpnbs3mt7jludwxodbu
jtkl.polinema.ac.id (publisher)
web.archive.org (webarchive)
Read Archived PDF
Preserved and Accessible
Type  article-journal
Stage   published
Date   2022-04-30
Journal Metadata
Open Access Publication
In DOAJ
In Keepers Registry
ISSN-L:  2579-8537
Work Entity
access all versions, variants, and formats of this works (eg, pre-prints)
Catalog Record
Revision: 5325b855-0564-4916-882d-74e4fa686512
API URL: JSON