@article{aisyah_pascasarjana_sunan_jogjakarta, title={Studi Pertemuan Antara Alkhairaat dan NU dalam Konteks Ideologi Sosio-kultural}, abstractNote={Abstrak Alkhairaat dan NU adalah dua organisasi yang berbeda secara kelembagaan maupun struktur. NU aktif dalam berbagai bidang dengan dimensi politiknya yang tidak kecil, sedangkan Alkhairaat fokus pada pendidikan dan dakwah. Namun di Manado menarik, masyarakat Islam menganggap bahwa Alkhairaat adalah embrio dari NU. Ini tentu terkait dengan faktor historis-sosiologis kedua lembaga ini lahir dalam konteks lokal. Penelitian ini ingin menjawab dua pertanyaan; Pertama, Bagaimana latarbelakang terjalinnya hubungan antara Alkhairaat dan NU di Manado pada tahun 1955-1998 dan Bagaimana dinamika dan karakteristik pola relasi Alkhairaat dengan NU di Manado selama tahun 1955-1998. Secara temporal, penelitian ini dibatasi dari tahun 1955 karena pada tahun inilah Alkhairaat membangun relasi sosialnya dengan NU yang saat itu menjadi partai peserta dalam Pemilu pertama di Indonesia. Adapun batasan akhir penelitian ditetapkan tahun 1998 karena pada tahun ini terjadi perubahan di tubuh NU dengan mendeklarasikan PKB sebagai partai yang dibentuk oleh dan untuk warga NU, namun terbuka bagi siapapun termasuk non-Muslim. Hal ini menimbulkan konflik dalam relasi Alkhairaat-NU di Manado. A. PENDAHULUAN Berbicara tentang Alkhairaat, tidak akan terlepas dari nama besar al-'Allamah al-Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (selanjutnya dikenal dengan sebutan Guru Tua). Alkhairaat adalah lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh Guru Tua, seorang ulama asal Hadramaut (Yaman Selatan) pada tahun 1930 di Palu Sulawesi Tengah. Lembaga pendidikan Alkhairaat yang beliau dirikan menjadi tonggak pendidikan Islam di Sulawesi Tengah. 1 Selanjutnya dalam waktu yang relatif singkat, cabang-cabangnya telah berkembang di wilayah Kawasan Timur Indonesia (selanjutnya di singkat KTI) termasuk wilayah Kota Manado. Alkhairaat menjadi simbol perjuangan Guru Tua untuk mencetak generasi yang berkualitas. Alkhairaat juga menjadi simbol perjuangan melawan kolonialisme dan missionaris kristen di Manado dengan menggunakan strategi pendidikan sebagai basisnya. Alkhairaat memiliki tancapan sejarah yang kuat di Sulut tak terkecuali kota Manado. Lembaga ini memiliki ikatan emosional yang kuat dengan masyarakat Muslim di kota tersebut. Demikian kuatnya ikatan emosional tersebut, mayoritas masyarakat Muslim Manado mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap Alkhairaat. Lembaga ini telah menjadi bagian dari keseharian di mana mereka tumbuh dan berkembang sebagai sebuah masyarakat.}, author={Aisyah and Pascasarjana and Sunan and Jogjakarta} }