@article{firdaus_2016, title={PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP}, abstractNote={Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belejar siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang ditinjau dari aktivitas belajar. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan rancangan desain faktorial 1x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1, sedangkan sampel adalah kelas VIII-D yang dipilih secara random menggunakan teknik cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah instrumen tes yang terdiri dari 4 soal essay dan angket aktivitas yang terdiri dari 23 soal. Berdasarkan uji analisis anava satu jalan dengan sel tak sama diperoleh (1) hasil belajar siswa dengan kategori aktivitas tinggi sama baiknya dengan siswa dengan kategori aktivitas sedang. (2) hasil belajar siswa dengan kategori aktivitas sedang lebih baik dengan siswa dengan kategori aktivitas rendah. (3) hasil belajar siswa dengan kategori aktivitas tinggi lebih baik dengan siswa dengan kategori aktivitas rendah. Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe NHT, aktivitas belajar Abstract. The purpose of this study was to find out the results belejar junior high school students after application of cooperative learning model NHT the terms of the learning activities. Forms of research is quasy Experiment with the design of a 1x3 factorial design. The population in this study were all students of class VIII SMP Negeri 1, while the sample is a class VIII-D randomly selected using random cluster sampling technique. Data collection tool used is a test instrument that consists of four essay and activity questionnaire consisting of 23 questions. Based on analysis test, one way ANOVA with different cells obtained by (1) the learning outcomes of students with high activity category as well as students with moderate activity category. (2) the learning outcomes of students with moderate activity category better with students with low activity category. (3) the learning outcomes of students with high activity category better with students with low activity category. PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran matematika model yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan merupakan penentu keberhasilan belajar matematika dan dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Namun pada kenyataannya tidak jarang kita jumpai bahwa dalam proses pembelajaran yang berperan lebih aktif adalah guru, sedangkan siswa hanya sekedar menerima informasi dan kurang berperan aktif. Padahal semestinya yang terlibat aktif itu adalah siswa, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator}, author={Firdaus}, year={2016} }